PROFIL UPTD PERBENIHAN BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR BATEE ILIEK-BIREUN

Gerbang BBI Batee Iliek

I.                    Pendahuluan

A.      Latar belakang

Kabupaten Bireun adalah satu diantara 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, yang merupakan sentra produksi  perikanan air tawar dan 75 % pemasok benih di Provinsi Aceh. Bertitik tolak dari kondisi perikanan budidaya yang ada serta prospek pengembangan perikanan di tahun yang akan datang maka Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh berkomitmen untuk memajukan pengembangan perikanan di Aceh pada umumnya dan di Kabupaten Bireun, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara pada khususnya.

Di Aceh terdapat 1 BBI Provinsi yang berstatus UPTD yaitu BBI Batee Iliek, mempunyai 2 Sub Balai yaitu BBI Toweran Aceh Tengah dan BBI Lawe Bekung di Kabupaten Aceh Tenggara.

B.      Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

a.       Kedudukan

Balai Benih Ikan (BBI) Batee Iliek adalah Balai Benih Ikan lokal yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh untuk Bidang Budidaya Perikanan Air Tawar (BAT) khususnya perbenihan ikan-ikan air tawar.

b.      Tugas Pokok

Melaksanakan kegiatan pengelolaan benih ikan dan melaksanakan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya ikan di daerah binaan, berkoordinasi dengan Bidang Perikanan Budidaya dan secara struktural bertanggung jawablangsung kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh.

c.       Fungsi

-          Sebagai sarana untuk memproduksi benih ikan unggul, bermutu, pemasaran, sanitasi dan teknologi budidaya air tawar.

-          Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi teknologi perbenihan

-          Sebagai sumber PAD Provinsi Aceh dari sektor Perikanan

-          Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

II.                  Gambaran Umum BBI Batee Iliek

A.      Geografi

BBI Batee Iliek terletak di desa Pulo Baroh, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun. BBI Batee Iliek terletak pada posisi 96^o 21’ s/d 97^o 21’ Bujur Timur dan 4^o 58’ s/d 5^o 18’ Lintang Utara. BBI Batee Iliek yang terletak di Kabupaten Bireun dengan batas-batas sebagai berikut:

-          Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka

-          Sebelah Selatan berabatasan dengan Bukit barisan

-          Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara

-          Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie Jaya

B.      Lokasi BBI batee Iliek

BBI batee Iliek terletak di Desa Pulo Baroh, Kecamatan samalanga, Kabupaten Bireun dengan jarak tempuh :

-          6 Km dari Kota Kecamatan Samalanga

-          50 Km dari ibukota Kabupaten Bireun

-          170 Km dari Ibukota Provinsi Aceh

c.       Pasok air

-          Irigasi dari bendungan air batee Iliek . Bendungan di lokasi BBI Batee Iliek (mengalir sepanjang tahun dalam kualitas dan kuantitas yang memadai untuk sebuah Balai Benih Ikan).

-          Jarak dari sumber air 1 (satu) Km

-          Debit air antara 10-25 liter per detik

d.      Topografi daerah BBI

-          Datar bergelombang

-          Jenis tanah liat berpasir

e.      Luas BBI batee Iliek

-          Luas seluruh areal BBI adalah 3 (tiga) Ha

-          Luas Kolam 2 (dua) Ha

-          Luas daerah untuk perkantoran 1 (satu) Ha

III.                Kondisi BBI batee Iliek

A.      Sarana dan Prasarana

No	Jenis Prasarana dan Sarana	Batee Iliek	Toweran	Lawe Bekung
1	Kantor	V	V	V
2	Aula Pertemuan	V	V	V
3	Pos jaga	V	V	V
4	Rumah Dinas Kepala UPTD	V	V
5	Rumah Dinas karyawan UPTD	V	V	V
6	Gudang Pakan	V	V	V
7	Gudang Peralatan	V
8	Bak Pemijahan semi indoor	V	V	V
9	Bak Penampungan	V	V
10	Hatchery	V	V
11	Laboratorium	V	V	V
12	Mess Putra	V
13	Mess Putri
14	Keramba jaring Apung		V
15	Mushalla			V
16	Perpustakaan
17	Sumur Artesis
18	Gudang Genset		V
19	Bak Penyaringan	V	V
20	Sarana Transportasi roda 4
21	Sarana Transportasi roda 2	V	V

 
Jumlah Kolam di UPTD PBPAT Provinsi Aceh

No	Jenis Kolam	Batee Iliek	Toweran	Lawe Bekung
1	Kolam induk	10	8	10
2	Kolam Pemijahan	5		8
3	Kolam Pendederan	14	15	15
4	Kolam serba guna	1	1
5	Kolam Rusak/tidak dapat dipakai	1	3	1
	Jumlah	31	27	34

C.      Jumlah Induk

No	Jenis Ikan	Batee Iliek			Toweran			Lawe Bekung
		Jantan	Betina	Jumlah	Jantan	Betina	Jumlah	Jantan	Betina	Jumlah
1	Ikan Mas Majalaya	70	150	220	120	40	160	200	100	300
2	Ikan Nila JICA	-	-	-	-	280	280	200	250	450
3	Ikan Nila Wanayasa	350	1,000	1,350	500	1000	1500	-	-	-
4	Ikan Nila Gesit	400	-	400	-	-	-	120	-	120
5	Ikan Nila Sultana	300	900	1,200	-	-	-	-	-	-
6	Ikan Nila Gift	-	-	-	-	-	-	300	420	720
7	Ikan Nila Merah	-	-	-	40	85	125	5	15	20
9	Ikan Lele Sangkuriang	100	50	150	-	-	-	20	45	65
10	Grass Carp	10	5	15	-	-	-	-	-	-
11	Gurami	15	20	35	-	-	-	26	39	65
12	Kerling	10	30	40	-	-	-	-	-	-
13	Patin	20	20	40	-	-	-	10	20	30
14	bawal	10	16	26	-	-	-	-	-	-
15	Tawes	-	-	-	-	-	-	100	100	200

D.      Produksi Benih Thn 2010 -2011

No	Tahun	Batee Iliek		Toweran		Lawe Bekung
		Produksi/ekor	PAD/Rp	Produksi/ekor	PAD/Rp	Produksi/ekor	PAD/Rp
1	2009	306,600	23.000.000	131.500	27.900.000	-	-
2	2010	365,820	21.000.000	133.725	14.000.000	-	-
3	2011	537,090	32.500.000	323.200	29.180.000	517.090	19.000.000
4	2012	553,330 *	33.000.000*	256.000*	27.858.000*	-	26.000.000

*data sampai dengan September 2012/ triwulan III 2012

E.       Jumlah SDM di BBI Batee  Iliek

No	Pegawai	Batee Iliek				Toweran				Lawe Bekung				JLH
		SMA	D3	S1	S2	SD	SMA	D3	S1	SLTP	SMA	D3	S1
1	PNS	18	1	4	1	-	5	-	1	-	1	-	6	37
2	Tenaga Kontrak	3	-	-	-	1	-	-	1	1	5	1	2	14

IV.             Prospek dan Pengembangan

Rencana Program BBI Batee Iliek TA. 2011

A. Uraian Program

1. Melaksanakan tugas dan fungsi BBI.

- Produksi calon induk dan benih unggul melalui kaidah CPIB.

- Pusat pembinaan dan transper teknologi perikanan.

- Pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan.

- Pengendalian dan pengawasan mutu benih ikan.

- Sumber PAD.

2. Peningkatan Kelayakan Balai benih.

- Mempunyai sarana dan prasarana produksi yang layak/memadai.

- Mempunyai SDM yang cakap dan tanggap.

- Menerapkan Biosecurity dalam proses produksi.

- Pencatatan dan rekaman dalam proses produksi.

B. Permasalahan :

1. Melaksanakan Tugas dan Fungsi BBI.

- Belum siap menyiapkan induk unggul karena keterbatasan sarana, prasarana dan dana.

- Masih kurangnya pembinaan ke Pokdakan dan UPR.

- Belum di giatkannya kegiatan restocking di perairan umum.

- Belum bias dilakukan secara luas karena kurangnya SDM di BBI dan dana operasianal.

- Karena kurangnya dana operasianal maka terpaksa BBI harus beroperasi secara swadaya, hasil produksi digunakan untuk menutupi dana operasianal BBI sehingga target PAD belum bisa optimal.

2. Peningkatan Kelayakan Balai Benih.

- Masih kurangnya Sarana dan Prasarana produksi yang ada.

- Masih kurangnya jumlah SDM yang cakap dan tanggap.

- Untuk mengaku kepada SNI dan CPIB perlu dukungan dana yang memadai.

- Belum tertibnya pencatatan dan rekaman dalam proses produksi.

Alternatif  Pemecahan Masalah :

1. Melaksanakan Tugas dan Fungsi BBI

- Mengusulkan ke DKP Aceh untuk peningkatan Prasarana (jumlah) kolam dan saprokan (pakan dan obat – obatan).

- Pembinaan sementara masih terbatas kepada petani dan konsumen yang datang ke BBI.

- Mengusulkan ke Dinas kegiatan restocking di perairan umum.

- Diharapkan adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah Daerah, khususnya DKP Aceh.

- Dengan adanya dukungan dana maka hasil produksi dapat ditingkatkan untuk mencapai target PAD secara optimal.

2. Peningkatan Kelayakan Balai Benih

- Mengusulkan agar dapat diadakan pelatihan – pelatihan dan crash programme untuk peningkatan SDM yang ada.

- Perlahan akan diterapkan kaidah CPIB, SOP dan SNI dalam proses produksi benih ikan unggul.

- Akan diusahakan tertibnya pencatatan dan rekaman dalam proses produksi.

V.                PENUTUP

Demikian tadi sedikit gambaran dari BBI Batee Iliek, beberapa rencana program dan beberapa solusi pemecahan masalah yang mungkin dapat menjadi solusi bagi Perencanaan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di masa yang akan datang. Sejalan dengan Visi “Indonesia Penghasil Produksi Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015” dengan Misi “mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan”.

*Kasie Informasi